Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri (30/07/2024) – Masyarakat Kelurahan Beji sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu hasil tani unggulan yang sudah bersertifikat Internasional dan berhasil diekspor yaitu buah markisa. Banyaknya hasil panen buah markisa yang dihasilkan, terkadang tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebagai upaya pemanfaatan buah markisa lebih lanjut, maka dibuat produk olahan berupa sabun padat dengan penambahan ekstrak buah markisa. Produk olahan sabun padat ini juga dapat menjadi inovasi produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Kelurahan Beji untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP mengadakan kegiatan sosialisasi beserta demonstrasi pembuatan produk sabun padat kepada KWT (Kelompok Wanita Tani) Lingkungan Pudak dan Ngersik di Kelurahan Beji, sebanyak 25 orang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024, bertempat di KWT Pelangi, Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai pemanfaatan hasil panen buah markisa; alat dan bahan; serta tahapan pembuatan sabun padat. Hal tersebut diperlukan untuk menambah wawasan dan juga memberikan gambaran secara umum mengenai pembuatan sabun padat. Setelah itu, dilakukannya demonstrasi atau praktik langsung pembuatan sabun padat dari ekstrak buah markisa. Demonstrasi ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP, tetapi juga dibantu oleh peserta kegiatan yaitu KWT. Dengan adanya demonstrasi pembuatan produk, dapat memberikan pemahaman yang lebih mendetail kepada para peserta mengenai tahapan pembuatan sabun padat. Peserta tidak hanya berangan-angan mengenai cara pembuatan sabun padatnya, tetapi dapat melihat dan mempraktikkannya secara langsung di tempat. Setelah demonstrasi pembuatan produk selesai, peserta diberikan sampel sabun padat yang sudah jadi (sabun padat yang sudah dibuat sebelumnya) untuk bisa mencium aroma, merasakan tekstur, dan melihat tampilan produk akhir sabun padat.
Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya memberikan penjelasan mengenai sabun padat dan demonstrasi pembuatan produk, tetapi juga menjelaskan rincian biaya yang diperlukan untuk membuat sabun padat dari ekstrak buah markisa. Rincian biaya tersebut meliputi modal awal, biaya bahan baku, biaya kemasan, dan harga jual per satuan sabun padat. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait perkiraan harga jual yang sesuai dengan permintaan pasar.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini diberikan poster mengenai tahapan pembuatan sabun padat dari ekstrak buah markisa. Poster ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan bagi KWT dan juga masyarakat Kelurahan Beji yang ingin membuat sabun padat dari ekstrak buah markisa tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inovasi produk UMKM di Kelurahan Beji untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.