Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri (30/07/2024) – Pembuangan limbah minyak jelantah (minyak goreng bekas) yang kurang tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, kondisi musim yang tidak menentu dapat menciptakan kondisi lingkungan yang ideal untuk perkembangan populasi nyamuk. Aedes aegypti adalah vektor utama penyebaran virus dengue penyebab demam berdarah (DBD). Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan dampak negatif tersebut, mahasiswa KKN UNDIP mengadakan sosialisasi beserta demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai anti nyamuk. Kegiatan ini dihadiri oleh KWT (Kelompok Wanita Tani) Lingkungan Pudak dan Ngersik di Kelurahan Beji, sebanyak 25 orang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024, bertempat di KWT Pelangi, Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai bahaya pencemaran limbah minyak jelantah bagi lingkungan; alat dan bahan; serta tahapan pembuatan lilin aromaterapi. Hal tersebut diperlukan untuk menambah wawasan dan juga memberikan gambaran secara umum mengenai pembuatan lilin aromaterapi. Setelah itu, dilakukannya demonstrasi atau praktik langsung pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah. Demonstrasi ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP, tetapi juga dibantu oleh peserta kegiatan yaitu KWT. Dengan adanya demonstrasi pembuatan produk, dapat memberikan pemahaman yang lebih mendetail kepada para peserta mengenai tahapan pembuatan lilin aromaterapi. Peserta tidak hanya berangan-angan mengenai cara pembuatan lilin aromaterapinya, tetapi dapat melihat dan mempraktikkannya secara langsung di tempat. Setelah demonstrasi pembuatan produk selesai, peserta diberikan sampel lilin aromaterapi yang sudah jadi (lilin aromaterapi yang sudah dibuat sebelumnya) untuk bisa mencium aroma, merasakan tekstur, dan tampilan produk akhir lilin aromaterapi.
Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya memberikan penjelasan mengenai lilin aromaterapi dan demonstrasi pembuatan produk, tetapi juga menjelaskan rincian biaya yang diperlukan untuk membuat lilin aromaterapi dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah. Rincian biaya tersebut meliputi modal awal, biaya bahan baku, biaya kemasan, dan harga jual per satuan lilin aromaterapi. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait perkiraan harga jual yang sesuai dengan permintaan pasar.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini diberikan poster mengenai tahapan pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah. Poster ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan bagi KWT dan juga masyarakat Kelurahan Beji yang ingin membuat lilin aromaterapi tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inovasi produk UMKM di Kelurahan Beji untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.